Ceritamu kini duhh Kalimantan.

    hmm..  malam minggu ne lagi malas2an dirumah g keluar kemana mana. maklum  joblowers. sambil kutip perkataan teman kepada aku beberapa waktu lalu "kah rugoe ganteng menye cewek meusaboh tan"  artinya tanya sendiri sama orang aceh, hehe. 
OK.  tonight i wanna hast a history about kekayaan alam Indonesia live from my android blogger apps. sekilas ngebaca berita kompas yang update di Facebook yang katanya rusaknya pulau kalimantan karena tambang. memang miris sadis afgan sekali mendengar melihat kenyataan  yang satu ini. dan ini bukan pertama dan terakhir yang akan aku denger, kedepan akan banyak lagi pengrusakan alam kalimantan kalau pemerintahannya selalu mengizinkan nya. sebelumnya sobat boleh membaca artikel kompas berikut foto.kompas.com/photo/detail/2013/12/05/66789165313441386176442/bumi-kalimantan-hancur-oleh-tambang-batu-bara

   hancur! yya walaupun masyarakat di kalimantan pada umumnya memiliki kehidupan layak, kaya karena hasil alamnya yang melimpah, sebagai contoh aku ambil sample bukti adalah tidak ada nya pendemo kenaikan bbm disana dan aku ada lebih dari 2 orang teman kalimantan yang tadinya sempat merantau ke jakarta tapi sekarang sudah pulang ke kampong halamannya masing2., kenapa mereka pulang kampong karena ada pekerjaan warisan orangtuanya yang harus dilanjutkan sang anak disana. hmm.. lama juga ngetik di android neh karena buka  10jari keburu ilang idenya :/. hmm...  ini sebenarnya pandangan pribadi aku saja. apa yang kuliat kudengar. faktanya adalah gambar gambar kompas ini dan beberapa pengungkapan pengrusakan alam oleh tvone beberapa waktu lalu. jadi alamnya itu hutannya itu digali untuk penambangan batubara dan dibakar untuk perkebunan sawit. perkebunan sawit itu masih bisa ditolerir, tp kalo pengerukan gunung,  alam untuk menggali batubara? mungkin hasilnya olahannya yya dapat duit banyak tp efek lingkungannya? yya kolam renang jadi2an yya banjir yya ekosistem yang rusak yya rusakklah. mendengar pemaparan tvone katanya alam disana itu hampir digali semua. masih ga percaya sobat? sekarang coba buka google maps dan zoom daerah kalimantan di samarinda yang kotanya sering kebanjiran, apa yang terlihat?  yya..  kolam2 danau2 hasil penggerukan batubara. dan sudah begitu rusaknyya, izin untuk menggali ditempat baru masih diizinkan oleh pemda setempat tentunya dengan jaminan uang yang akan diberikan. sempat juga membaca berita anak2 tenggelam saat berenAng di kolam jadi2an ini. padahalkan berbahaya juga kalo terkena limbah2 ini+tengeelam bonusnya. 

    aku memang ada niat kalaubdiberi kesempatan untuk kerja disana tapi lain sisi sadis juga lihatnya. info saja buat sobat, sebagian perusahaan tambang itu berasal dari jakarta "dominan". sdmnya pun diimport dari pulau jawa dan untuk salary nya cukup menjanjikan,  untuk lulusan s1 berpengalaman beberapa tahun saja itu minimal 8juta/bulan umumnya disana yya perusahaan batubara sawit oil dan gas. gmn g berencana wong gajinya men janji kan. kenapa sdm diimport sebagian karena untuk membangun sdm lagi disana yya lama untuk dididik di training dan seterusnya,  so import saja sebagian.

   info saja buat sobat. kalimantan merupakan salah satu penghasil bumi tertinggi Indonesia,  hasil buminya banyakan diexport keluar negeri tanpa diolah dulu didalam negeri :( duitnnya keluar semua. untuk urutan penghasil bumi tertinggi di Indonesia adalah pulau natuna 90persen, diikuti papua,  kalimantan sumatera selatan baru diikuti beberapa provinsi laiinya seperti aceh sulawaisi jawa di 10 sampai 20 persen. itu menurut data yang ditemukan harian media Indonesia. 

  yya intinya sangat menyedihkan sekali melihat alam alam Indonesia yang dikeruk habis2an. kalau dipapua ada freeport tambang emas batubara dan lain sebagainyya yang dikeruk. hasilnya rakyat dikota bisa makan enak, rakyat cucu alam disana dalam limbah dan alamnya yang rusak.  itulah Indonesia ku kini.  mau tidak mau yya harus diikuti.  kalo ga nti yya ga makan orang kota. yang makan hidup enak yya mereka atasan selebihnya yya rusak. 
:( sekian cerita malam minggu ini.

0 comments:

Post a Comment