TUGAS AKHIR PART 2 of 4

BAB II

LANDASAN TEORI

 

     Dalam pengerjaan tugas akhir ini penulis menggunakan bahasa pemrogaman yang berbasis .Net Framework yaitu Visual Basic .Net dan menggunakan SQL server 2005 sebagai database. Penulis akan menjelaskan tentang Microsoft .Net, pengertian .Net Freamwork, Visual Basic.Net dan SQL Server 2005.

2.1 Microsoft Visual Basic .NET 

                 Menurut Didik Dwi Prasetyo dalam bukunya ‘Pemrograman Aplikasi Database dengan Visual Basic .Net 2005 dan MS Access’ menuliskan bahwa :

Visual Basic .Net merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi .Net di platform Microsoft .Net. (2006:1)

Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Form, Aplikasi web berbasi ASP, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

            Microsoft Visual Basic.NET memiliki banyak fasilitas baru dan ditingkatkan seperti inheritance, interface, dan overloading yang menjadikannya sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek yang tangguh. Object Oriented Programming (OOP) merupakan kumpulan objek yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. OOP akan mendekomposisikan masalah dunia nyata dan dinamakan class ataupun tipe.  

 

 


        Berikut adalah tampilan Microsoft Visual studio 2005 pada menu utama (Start-Page)

 clip_image002

                           Gambar 2.1 Halaman Utama Microsoft Visual Studio 2005

 

       Pada gambar diatas  terlihat, lingkungan IDE Visual studio terdiri dari :

      1.       Recent Project, berisi daftar dari project atau solution yang baru-baru dibuka. Solution bisa terdiri dari banyak project, gambar, file XML, dan eleman lainnya yang merupakan bagian dari program.

      2.      Getting Started, merupakan tempat untuk bertanya mengenai konstuksi visual basic atau link kekomunitas programmer.

      3.      Visual Basic Express Headlines, disini kita dapat menemukan berita spesifik mengenai visual basic Express dari microsoft termasuk update terbaru, rilis terbaru, dan sebagainya.

     4.      MSDN Freeds, berisi hyperlink ke artikel dari salah satu MSDN RSS (microsoft Developer Really Simple Syndication) freeds yang dapat dikonfigurasikan ke RSS feed yang valid ataupun ke web.

     5.      Menu Bar, memilih menu yang berhubungan dengan project, file, dan help.

 

 


2.1.1 Edisi Visual Basic 2005

            VB 2005 merupakan rilis ketiga dan terbaru dari perbaikan besar – besaran bahasa VB, secara internal dikenal sebagai VB versi 8.0 dan datang dengan pembaruan paralel di Framework .NET versi 2.0

    VB yang termasuk dalam Visual Studio 2005 memiliki beberapa edisi yaitu :

      ·           Edisi Express merupakan produk entry-level/tingkat awal yang ditujukan utuk pelajar dan orang yang melakukan pemograman sebagai hobi. Paket ini meliputi suatu antarmuka lingkungan pengembangan yang disederhanakan dan beberapa pembatasan fungsionalitas/kemampuan. Disediakan fitur untuk membantu pengembang pemula menjadi lebig produktif

      ·           Edisi Standar menggunakan lingkungan pengembangan yang disederhanakan seperti edisi Express tetapi ditambahkan beberapa fungsionalitas ekstra. Penambahan meliputi dokumentasi MSDN (Microsoft Developer Network) lengkap, desainer class, dukungan penuh untuk membangun aplikasi form – from Windows, fitur XML yang lebih kaya, mendukung pengintegerasian kontrol – kode – sumber, deployment aplikasi yang baru “ClickOnce”, dan kemampuan mengakses ke SQL Server reporting service.

      ·           Edisi Professional meliputi semua fitur dari edisi standard tetapi ditambahkan fitur yang lebih ditingkatkan untuk pengembang fulltime. Antarmuka pengguna yang disederhanakan digantikan dengan IDE yang penuh. Paket juga meliputi Crystal Reports, mendukung untuk remote debugging, kemampuan untuk menghasilkan aplikasi 64-bit, akses yang penuh ke database dan services sistem, serta deployment penuh menggunakan proyek Installer Windows dan ClickOnce. Disertakan juga SQL Server 2005 Express Edition.

      ·           Tool for Microsoft Office System. Produk ini mirip dengan edisi Professional tetapi ditambahkan tool – tool yang membuat pengembangan dengan MS Office menjadi lebih mudah.

      ·           Team System. Produk ini secara aktual merupakan tiga target terpisah yang ditargetkan pada :

      1.       Arsitek perangkat lunak

      2.      Pengembang perangkat lunak

     3.      Tester / penguji perangkat lunak

Paket keempat adalah “suite” yang mengombinasikan semua dari tiga target dicatas. Semua paket dirancang untuk proyek dengan banyak pengembang dan meliputi tool untuk menguji dan profiling aplikasi .NET. kontrol kode sumber dan tool manajemen proyek juga disertakan. Suatu paket terpisah, Visual Studio 2005 Team Foundation Server, adalah suatu produk sisi – server yang menyediakan tambahan kolaburatif dan dukungan fitur untuk semua anggota regu.

 


2.1.2 Microsoft .NET Framework 

 

      Microsoft Dot Net Framework adalah platform yang memungkinkan kita untuk membangun aplikasi dan library yang disebut dengan managed applications”( 2009:2 ). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar solusi-solusi program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum suatu program baru, dan mengatur eksekusi program-program yang ditulis secara khusus untuk framework ini. .NET Framework adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows.

      Program - program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur persyaratan-persyaratan runtime program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage collection dan exception handling / penanganan kesalahan pada saat runtime. Class library dan CLR ini merupakan komponen inti dari .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga komputer dari beberapa ancaman keamanan.

 

2.2  SQL Server 2005

 

“SQL server merupakan salah satu produk DBMS (Data Management System) yang dibuat oleh Microsoft berdasarkan suatu standart”( 2008:11 ) Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform Unix. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi Windows NT sehingga dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0 pada tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan.

         SQL Server 6.5 memperbarui kemampuan transaksi dan menjadi produk database client/server yang banyak dipakai pada platform Windows NT. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang makin meningkat, maka SQL Server perlu didisain ulang dan kerjasama dengan Sybase dihentikan. Kemudian Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0 yang difokuskan pada tiga area yaitu : easy to use, scalability dan data warehousing. Pada tahun 2000, kemudian Microsoft meluncurkan SQL Server 2000. Di tahun 2005 ini, Microsoft mengeluarkan produk SQL Server versi terbarunya yaitu Microsoft SQL Server 2005 seiring dengan dilauncingnya Microsoft Visual Studio 2005 beta 2. SQL Server 2005 adalah RDMBS (Relational Database Management System) dengan arsitektur client server yang disertai dengan berbagai komponen dan service/layanan yang menjadikannya platform yang komprehensif (memiliki cakupan luas) untuk aplikasi enterprise.

 

 


      a)    Komponen SQL Server 2005

SQL Server disusun oleh komponen dan service sebagai berikut :

 

               Tabel 2.1 Daftar Komponen penyusun SQL Server 2005

Komponen

Penjelasan

Engine (mesin) database relational

Engine database merupakan komponen inti dari SQL Server yang menyediakan lingkungan untuk menyimpan, menampilkan, dan memodifikasi data dalam format relational dan XML

Analysis Services

Memberikan dasar dari solusi intelegensi bisnis yang didukung oleh aplikasi OLAP (Online Analysist Processing) yaitu kemampuan untuk menangani wuery yang kompleks melalui akses data secara multidimensi dan data mining yaitu menganalisa data untuk menemukan pola – pola yang tersembunyi

SSIS (SQL Server Integration Services)

Engine untuk membuat solusi impor dan solusi expor data

Notification Services

Framework (kerangka kerja) untuk solusi dimana subscribers (pelanggan) menerima notifikasi ketika server yang spesifik terjadi. Notifikasi dapat dikirim ke berbagai tipe perangkat

Reporting Services

Digunakan untuk mengekstrak data dari SQL Server dan membuat laporan

Service Broker

Mekanisme antrian untuk komunikasi transaksi berbasis-pesan antar-software services

.NET CLR (Common Language Runtime)

Memungkinkan diimplementasikannya solusi database menggunakan managed code (kode terkelola) yang ditulis menggunakan bahasa pemograman .NET seperti C# dan Visual Basic

Native HTTP Support

Memungkinkan aplikasi clien dikoneksikan ke endpoints HTTP dalam SQL Server tanpa menggunkan IIS (Internet Information Services)

Replication

Serangkaian teknologi untuk menyalin dan mendistribusikan data dan objek database dari suatu database atau server ke lainnya dan melakukan sinkronisasi antara database untuk memastikan konsistennya

Full Text Search

Memungkinkan melakukan pengindeksan secara cepat dan fleksibel berdasarkan kunci query dari data teks yang disimpan dalam database SQL Server

 

 

 


      b)    Engine Database

SQL Server 2005 memiliki sejumlah perbaikan pada engine database seperti dijelaskan pada tabel berikut :

 

         Tabel 2.2 Daftar Perbaikan Engine Database SQL Server 2005

Fitur / Perbaikan

Penjelasan

Partitioning

Tabel dan indeks dapat dipartisi melalui  multiple group file. Ini akan meningkatkan kinerja dan maintainability (kemampuanuntuk dikelola)

Trigger DDL (Data Definition Language) dan notifikasi event

Trigger DDL dapat digunakan untuk menjalankan stored procedures ketika pernyataan DDL (seperti CREATE) dieksekusi.

Notifikasi event dapat digunakan untuk memicu event dari service / layanan Service Broker ketika database dimodifikasi

Tipe data baru

Sejumlah tipe data baru seperti xml dan max, perubahan pada tipe nvarchar, varchar, varbinary

MARS (Multiple Action Result Sets)

MARS memperbolehkan driver client untuk memiliki lebih dari sebuah request yang di-pending (ditunda) per koneksi

Transact-SQL

Transact-SQL sekarang memiliki kata kunci untuk penanganan eksepsi / kesalahan terstruktur (try dan catch). Mendukung Common Table Expressions dan fungsi ranking baru serta operator relational

Sekuriti

Arsitektur sekuriti baru menyediakan perbaikan proteksi database melalui proncipals, securables, dan permissions

XML

Engine database sekarang menggunakan tipe data XML untuk menampilkan dan memodifikasi data XML menggunakan ekspresi Xquery

Framework .NET

CLR (Common Language Runtime) Framework .NET diintegrasikan ke dalam engine database SQL Server, memungkinkan membangun solusi database dengan managed code / kode terkelola

Replication

Mendukung replication transaksional peer-to-peer, replication over HTTP, dan perbaikan pada replication heterogeneous

Pengelolaan Database

Maintainability diperbaiki dengan operasi online restore dan online index

    

 

 


2.3  Object Oriented Promramming ( OOP )

                  

Dalam penyusunan tugas akhir ini metodologi yang penulis gunakan adalah Metodologi yang berbasis OOP (Object Oriented Programming). Dengan demikian penjelasan mengenai system ini dapat digambarkan dengan flow diagram, use case diagram, ERD dan class diagram.

 

Objek Orientied Programming ( OOP ) adalah suatu metode dalam  pembuatan program dengan tujuan untuk menyelesaikan komplek berbagai masalah program yang terus meningkat. OOP tidak seperti pendahulunya (Pemprograman Terstruktur), OOP mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Ini kontras dengan pemprograman terstruktur dimana struktur data dan fungsi didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat.

 

Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.Object - orientied programming terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Contoh anggap kita memiliki sebuah perusahaan yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi, dan laini – lain. Misal manager ingin memperoleh data dari bagian administrasi maka manager tidak harus mengambil berkas tersebut langsung, tetapi dapat menyuruh petugas bagian administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus ini seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebuut tetapi manager bisa mendapatkankan data tersebut melalui objek petugas administrasi.

Dalam pemrograman berbasis objek, kita akan selalu menemui istilah–istilah berikut :

      a.      Kelas – kumpulan atas defenisi data dan fungsi-fungsi dalam satu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai salah satu contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas defenisi-defenisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objek.

      b.      Objek – membungkus data dan fungsi bersama menjadi satu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

     c.       Abstaksi – kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstak, dan bebrapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstakan.

      d.      Enkapsulasi – memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya dan objek lain tidak akan mengetahui kepada representasi dalam objek tersebut.

      e.      Polimorfisme – melalui pengiriman pesan dan tidak tergantung pada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang menghubungkan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu dimana pesan tersebut dikirim.

      f.        Inheritas – mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada – objek-objek ini dapat membagi dan memperluas perilaku tanpa harus mengimplementasikan ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis objek tidak selalu memiliki inheritas).

 


2.4  Konsep Dalam Pemrograman Objek

 

     Jantung pemrograman berbasis objek adalah konsep objek, sebuah konstruksi pemograman yang merupakan kombinasi spesifik dan seperangkat kelakuan yang saling berhubungan. Dalam OOP, skenario dimulai dari objek yang bersangkutan dibandingkan dengan langkah demi langkah yang dilakukan oleh bahasa pemrograman terstuktur.

Konsep dasar OOP dalam pemrograman visual basic :

 

      a.      Class, Objek dan Instance

Istilah yang banyak digunakan dalam pemrograman berbasis objek adalah class, objek, instance. Sebuah class merupakan template bagi objek. Analogi yang menggambarkan hubungan antara class, objek, instance adalah ketika kita memikirkan istilah rumah dan bangunan rumah. Pada analogi tersebut, class adalah cetak biru dari rumah dan rumah itu sendiri adalah objek. Banyak rumah yang dapat dibangun dengan cetak biru yang sama dan banyak objek yang dapat dibuat dari class yang sama, dan setiap objek yang dibuat dari  class disebut instance dari class.

Objek dibentuk oleh anggota-anggotanya dan anggota dari objek dapat berupa propertis, field, methods dan events dan disajikan dalam bentuk fungsionalitas yang membentuk objek. Sedangkan method merupakan aksi yang dilakukan oleh sebuah objek dan event merupakan notifikasi sebuah objek untuk melakukan tindakan tertentu. Class dapat mendefenisikan properti yang dapat dimiliki oleh sebuah instance. Properti merupakan sebuah nilai yang ada sebagai bagian dari objek dan kita dapat memanggilnya atau mengaturnya melalui sebuah objek. Atribut merupakan status objek dan behavior merupakan tingkah laku dari objek tersebut.

Class merupakan prototipe, blue print, ataupun template dengan kata lain kelas adalah representasi abstrak dari suatu objek, sedangkan objek adalah representasi nyata dari Kelas ataupun perwujudan (instance) dari suatu kelas.

 

      b.      Inheritance

Mekasnisme inheritance mengijinkan kita untuk memanfaatkan fungsionalitas yang terdapat dikelas yang telah didefenisikan kedalam kelas baru dan mengimplementasikan anggota yang berbeda jika diperlukan. Sebuah class dapat mengindukkan langsung kesatu kelas yang disebut base class. Penggunaan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan objects dalam program sesuai karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini juga membuat programming lebih mudah karena memungkinkan kita untuk mengkombinasikan karakteristik umum kedalam objec parent dan mewariskan ini ke child object.

 

      c.       Override

Diperlukan untuk memodifikasi atau menambah metode terhadap metode yang diwariskan oleh kelas induk. Hal tersebut dapat dilakukan, dan mekanisme tersebut dikenal dengan istilah override.

 

      d.      Constructor

Contsructor merupakan sebuah routine (prosedur) yang dipanggil pada saat suatu kelas instance dibuat. Divisual basic .NET, constructor disajikan dalam bentuk prosedur NEW ketika mendefenisikan class. Constructor dapat dioverride. Constructor berguna untuk menginisialisasi sebuah objek.

 

      e.      Overload

Overload digunakan untuk membuat beberapa metode dengan nama yang sama tetapi memiliki implementasi yang berbeda. Metode-metode yang overload harus memiliki ciri khas yang membedakan diantaranya metode-metode tersebut tetapi metode-metode tersebut dapat memiliki return type dan akses level yang sama.

 

 

      f.        Encapsulasi

Encapsulasi merupakan proses penyembunyian atau pembungkusan tentang detail dari bagaimana sebuah objek melakukan kegiatannya ketika diminta untuk melakukan tugas-tugas sebuah client. Keuntungan dari mekanisme ini adalah :

1.       Client dapat menggunakan fungsi dari sebuah objek tanpa harus mengetahui bagaimana objek tersebut bekerja.

2.      Setiap perubahan yang terjadi didalam sebuah objek tidak diketahui oleh client.

Sebagai contoh, Komputer, pada saat  menyalakan, mematikan, pembacaan data, pemrosesan data maka pemakai/user  tidak perlu tahu detail dari bagaimana proses menyalakan dan mematikan, itu dilakukan oleh komputer, cukup tahu bagaimana cara menyalakan/mematikan komputer , keyboard, mouse, tombol power merupakan interface (antar muka) pemakai dengan sistem komputer tersebut.

 

      g.      Polimorfisme

Polimorfisme  sebuah kata dari bahasa Yunani yang mempunyai arti banyak bentuk. konsep ini  dimungkinkan untuk menggunakan suatu interface yang sama agar suatu objek melakukan aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama tapi secara proses bisa berbeda-beda. Pada umumnya konsep ini sering kali disebut dalam istilah satu interface banyak aksi. Polimorfisme sering dinamakan dengan dynamic binding, date binding, maupun runtime binding.

Contoh yang nyata adalah komputer yang ada dipasaran terdiri atas berbagai tipe dan merk, namun semuanya memiliki interface yang sama, seperti: tombol power,  keyboard, mouse,  monitor dan sebagainya Jika seseorang dapat mengoperasikan komputer satu jenis saja dari merk tertentu, maka orang itu akan dapat mengoperasikan hampir seluruh jenis komputer yang ada, karena semua komputer tersebut menggunakan interface yang sama. Perlu diketahui disini bahwa interface yang sama tidak berarti cara kerjanya juga sama. Misal kecepatan/speed komputer, kapasitas memory penyimpan, jika dibandingkan komputer.

 

 


2.5  Pengertian UML ( Unified Modeling Language )

                 UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT dan OOSE. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak bisa ditangani ketiga metode tersebut. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan komple

Menurut Mathilda Ostling dalam bukunya ‘A Sequence Diagram for BlueJ’ menuliskan bahwa :

            UML adalah bahasa pemodelan visual yang terdiri dari sembilan diagram. Suatu pemodelan dari sistem software bisa dijelaskan sebagai sebuah gambaran abstrak dari sistem tersebut. Kesembilan diagram dalam  UML ini digunakan untuk menggambarkan, mengspesifikasikan, mengartikan, mendokumentasikan perbedaan komponen-komponen dari sistem sebelum diimplementasikan. UML digunakan untuk membuat “blueprints” dari sistem software, hal ini diperlukan dalam proyek-proyek besar untuk memperoleh sebuah tinjauan sistem. ( 2004:3 )

      UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

 

2.6  Bagian-bagian UML

Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan general mechanism.

2.6.1 View

View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram.

Beberapa jenis view dalam UML antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.

2.6.1.1                       Use case view

Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya.

View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).

2.6.1.2                       Logical view

Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object,dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu.

View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).

 

2.6.1.3                       Component view

 

Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya.

View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).

2.6.1.4                      Concurrency view

Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

2.6.1.5                      Deployment view

Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan lainnya.

View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

 


2.6.2  Diagram

Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :

2.6.2.1                      Use Case Diagram

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.

2.6.2.2                     Class Diagram

Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu system.

2.6.2.3                     Component Diagram

Component software merupakan bagian fisik dari sebuah system, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponent merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. Komponent dapat berupa source code, komponent biner, atau executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. Sehingga component diagram merepresentasikan dunia riil yaitu component software yang mengandung component, interface dan relationship.

2.6.2.4                     Deployment Diagram

Menggambarkan tata letak sebuah system secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.

 

 


2.6.2.5                     State Diagram

Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda.

2.6.2.6                     Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

2.6.2.7                     Collaboration Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekannya pada waktu atau urutan gunakan sequencediagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram.

2.6.2.8                    Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

 


2.7 Tujuan Penggunaan UML

a. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa.

b. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

c. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

d. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).

 

2.8  RUP (Rational Unified Process)

      Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. Gambar dibawah menunjukkan secara keseluruhan arsitektur yang dimiliki RUP.

      RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu:

 

§  Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi.  Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition.

§  Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin.

     Disiplin pengembangan perangkat lunak terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas

 

 


Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment.

clip_image004

                                           Gambar 2.2 Arsitektur Rational Unified Process

 

Pada penggunaan kedua standard tersebut diatas yang berorientasi obyek (object orinted) memiliki manfaat yakni:

 

Improve productivity

       Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas 

Deliver high quality system

        Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada komponen­komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan kualitas yang tinggi.

Lower maintenance cost

        Standard ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.

Facilitate reuse

        Standard ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.

 

Manage complexity

        Standard ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.

 


Fase RUP

 

a.      Inception/insepsi

b.      Elaboration/elaborasi

c.       Construction/konstruksi

d.      Transition/transisi

 

a.       Inception

·         Menentukan Ruang lingkup proyek

·         Membuat ‘Business Case’

·         Menjawab pertanyaan “apakah yang dikerjakan dapat menciptakan ‘good business sense’ sehingga proyek dapat dilanjutkan

b.      Elaboration

·         Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko

·         Menetapkan ‘base line’

·         Merencanakan fase berikutnya yaitu construction

 

c.       Construction

·         Melakukan sederetan iterasi

·         Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing

d.      Transistion

·         Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi

·         Dalam fase ini dilakukan:

        Beta dan performance testing

        Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit

        Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna

Peran Use Case Pada Setiap Fase

a.       Inception

·         Menolong mengembangkan scope proyek

·         Menolong menetapkan penjadwalan dan anggaran

b.      Elaboration

·         Menolong dalam melakukan analisa resiko

·         Menolong mempersiapkan fase berikutnya yaitu konstruksi

c.       Construction

·         Melakukan sederetan iterasi

·         Pada setiap iterasi akan akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing

d.      Transistion

·         Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi

·         Dalam fase ini dilakukan:

        Beta dan performance testing

        Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit

        Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna

 

 


2.9  Pengertian Hotel

 

Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut:

Hotel berasal dari kata hostel, diambil dari bahasa Perancis kuno. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian banguna yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. (Wikipedia :  http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel  25/06/09 14:20 )

Menurut Dirjen Pariwisata:

Depparpostel Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977:

Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.  Menurut Webster Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.

     Seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.

     Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis. Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.

      Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House (Boston, 1829) yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat (AS). Tremont bersaing ketat dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian (stasiun) ada hotel.

    Maksudnya jelas, untuk mengakomodasi orang-orang yang baru saja bepergian dengan kereta api. Karena masa itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel pun “dipersenjatai” berbagai hiburan pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata “transit”, karena memang ditujukan buat para musafir.

     Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran “motel”, gabungan kata “motor hotel” alias tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.

      Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.

     Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era 1990-an tak kalah hebatnya. Sebut saja berbagai extended-stay hotel, khusus buat tamu yang membutuhkan tempat menginap minimal lima malam. Sedangkan pelaku bisnis yang harus bernegosiasi di kampung atau negeri orang, bisa mencari hotel apartment. Di Amerika, dua jenis hotel ini berkembang sangat pesat.

     Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan. 

     Biaya dan kualitas hotel biasanya berdasarkan jangkauan dan tipe pelayanan yang tersedia. Dikarenakan kenaikan besar-besaran dalam turisme di seluruh dunia, selama dekade terakhir abad 20, pendirian hotel terutama yang kecil telah meningkat secara drastis. Untuk pembandingan, sistem penilaian telah diperkenalkan satu sampai lima bintang dan juga tingkat melati di Indonesia yang lebih murah.

     Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.

 


Beberapa Jenis Hotel

 

Losmen
Extended Stay Hotel
Hotel Bar
Resort
All-inclusive resort
Apartment hotel
Bed and breakfast
Boutique hotel
Capsule hotel
Caravanserai
Casa particular
Condo-hotel
Destination hotel
Flophouse
Garden hotels
Grand Hotel
Holiday cottage
Hostal
Hostel
Ice hotel
Inn
Motel
Resort

 

 



BAB III

ANALISIS SISTEM

3.1     Tinjauan Organisasi

3.1.1      Sejarah Singkat

     Hotel De’qur merupakah salah satu hotel di Bandung yang terletak di daerah yang strategis yaitu di jalan Dipati Ukur. Hotel De’qur dapat di tempuh dari Bandara Husein Sastra Negara dalam waktu kurang lebih 15 menit perjalanan. Kamar kamar di tata dalam kemewahan kontemporer dengan sentuhan fasilitas yang modern, membuat suasana nyaman dan santai.

     Terletak di area strategis membuat anda mudah menjangkau pusat perkantoran, area komersil, niaga serta hiburan di kota Bandung. Sehingga membuat anda yang berkunjung dalam rangka bisnis maupun keluarga sangat mudah mengakses apapun dipusat kota Bandung.

     Hotel De’qur tersedia 50 kamar Luas Kamar 3 x 4 meter persegi, Perabotan dirancang untuk memancarkan pesona gaya Bandung dengan kenyamanan dan kemewahan yang modern. Fasilitas : Kamar mandi di dalam, AC, Telepon, Hair dryer, Satelit TV, Balkon Pribadi, minibar, dan Electronic safety deposit box.

 

 


3.1.2Visi dan Misi

Visi

 “THE FAMILY AND BUSINESS HOTEL”

Misi

1. Menjadikan Hotel De’qur menjadi hotel tujuan untuk keluarga yang berkunjung di Bandung dengan harga yang terjangkau

2. Menjadikan Hotel De’qur menjadi hotel tujuan untuk para pengusaha yang memiliki pangsa pasar di Bandung dengan harga yang terjangkau

3. Memberikan kepuasan kepada pengunjung kepada para pengunjung hotel dengan melakukan pelayanan yang terbaik.

 

 



 

clip_image002[5]

Gambar 3.1 – Struktur Organisasi

 

 


3.2  Analisis

3.2.1     Sistem Saat Ini

 

         Sistem yang lama masih bersifat manual atau belum terkomputerisasi misalnya dalam hal input data tamu, pembuatan kwitansi secara manual, dan juga laporan harian, bulanan, dan tahunan. Dikarenakan manual, ada kemungkinan semua data tersebut tidak akurat dan tidak tersimpan dalam waktu lama.

          Dikarenakan manajemen sistemnya yang kurang baik karena bersifat manual dan belum berbasi informasi, Oleh karena itu akan dibuat usulan sistem yang baru untuk mempermudah semua pihak dalam mendapatkan data dan informasi.

 

3.2.2    Analisis Kebutuhan Data

 

Data yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1.     Data Users

Id users (petugas), user name,password, alamat, nomor telepon dan  photo

2.    Data Kamar

Id kamar (nomor kamar), tipe, harga dan status

3.    Data Tamu

Id tamu, nama, alamat, kota, dan nomor telepon.

4.    Data Check in

Id Check in, tanggal check in, tanggal check out, lama menginap, dan uang muka

5.    Data Check out

Id check in, total, bayar, kembali.

 

3.2.3     Analisis Kebutuhan Informasi

 

Laporan :

1.    Data Pegawai

2.    Data Kamar

3.    Data Tamu

4.    Data Check in

5.    Data Check out

 

3.2.4    Analisis Kebutuhan Fungsional

 

Fungsi login / akses user :

1.    Fungsi Pengolahan Data

2.    Fungsi Pembuatan Laporan

3.    Fungsi Pencarian

4.    Fungsi Monitoring

 

 

 


3.2.5    Analisis Prosedur Sistem Berjalan

 

1.    Perhitungan total pembayaran yang bersifat manual

2.    Data yang ada disimpan dalam media penyimpanan buku dan laporan yang dicetak berupa laporan manual

3.    Pemeriksaan data kamar yang sedang kosong yang masih manual

4.    Data petugas dan tamu yang tidak tertata shingga tidak ada historynya

 

3.2.6    Analisis Prosedur Sistem Diusulkan

 

Aliran proses check-in dan check-out tamu hotel de’qur bandung adalah sebagai berikut :

1.    Tamu datang menanyakan kamar yang tersedia dan harganya dan menginformasikan lama ia menginap

2.   Resepsionis mengecek kamar yang tersedia dari database

3.   Apabila kamar tidak tersedia maka tamu tidak melakukan check-in

4.   Apabila kamar tersedia, maka resepsionis memberi informasi tipe kamar, harga kamar yang tersedia dan uang muka yang harus dilunasi

5.    Bila tamu setuju, maka tamu akan melakukan melakukan check-in kamar yang tersedia dengan memberi identitas dan melunasi uang muka

6.   Kemudian resepsionis akan mecatat identitas tamu uang muka, lama menginap sesuai dengan form check-in

7.    Tamu memberikan uang muka yang telah disetujui

8.   Resepsionis mengecek pembayaran

9.   Setelah pengecekan, maka resepsionis memberikan kunci kepada petugas, kemudian petugas membantu tamu menuju kamar yang telah di check-in

10.         Setelah menginap beberapa malam, apabila tamu ingin menginap beberapa malam lagi maka tamu diharuskan melapor ke resepsionis.

11. Resepsionis mengedit data Check-in tamu yang bersangkutan dan menambah lama penginapan yang diinginkan tamu

12.          Apabila tamu ingin melakukan Check-out, maka tamu harus mengosongkan kamar pada jam 12.00 am dan membawakan kunci kamar kepada resepsionis

13.          Resepsionis mengecek data tamu dan Check-in untuk kemudian menginformasikan sisa biaya yang harus dilunasi oleh tamu

14.          Tamu melunasi biaya penginapan

15.Resepsionis mengecek pembayaran dan jika sesuai maka resepsionis memberikan bukti pembayaran/Kwitansi kepada tamu

 

 

 


Adapun mapping Aliran Proses sistem Hotel De’qur adalah sebagai berikut :

 clip_image004

 

 

 

 

 clip_image006

 

                                        Gambar 3.2 - Mapping Sistem Hotel De’qur

 

 

 


3.3      Deskripsi Analisis

3.3.1     Kegunaan Aplikasi

 

       Beberapa kegunaan yang akan mempermudah user dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1.    Memudahkan dalam perhitungan jumlah total pembayaran oleh tamu dikarenakan menggunakan sistem komputerisasi

2.    Dapat mengetahui trafik penginapan dan laporan berdasarkan parameter

3.    Dapat melihat data kamar, statusnya

4.    Dapat melihat informasi tamu, pegawai dan data check in dan check out yang telah diprosses.

 

3.3.2    Penggunaan Aplikasi

 

Aplikasi ini akan digunakan oleh :

·         Resepsionis

·         Accounting

 

3.3.3    Fitur Aplikasi

      Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, tentunya pegawai harus terlebih dahulu menginputkan dirinya untuk dijadikan administrator atau operator aplikasi ini. Semua prosses yang ada di aplikasi ini, mulai dari penginputan data kamar, data tamu, data check out dan melihat laporan dari masing-masing prosses bisa dilihat oleh administrator aplikasi hotel ini.

 

 

 


3.4  Tabel Kebutuhan

Tabel 3.1 Deskripsi Kebutuhan Admin

No.

Kode Uji

Kelas Uji

Deskripsi Kebutuhan

Pengguna

1.         

REQ 0.

Login

Login admin dan operator

Admin, Operator

2.        

REQ 1.

Kelola Data User/petugas

Kapabilitas sistem untuk melakukan pengaturan user yang meliputi Insert, Update, Delete dan Search 

Admin

3.        

REQ 2.

Kelola Data Kamar

Kapabilitas sistem untuk melakukan registrasi kamar yang meliputi Insert, Update, Delete dan View

Admin

4.        

REQ 3.

Kelola Data Tamu

Kapabilitas sistem untuk melakukan administrasi data yang meliputi Search, Insert, Update, Delete dan View

Admin

5.        

REQ 4.

Laporan Data CheckIn

Kapabilitas sistem untuk menampilkan Laporan Data CheckIn dan print data CheckIn

Operator

6.        

REQ 5.

Laporan Data CheckOut

Kapabilitas sistem untuk menampilkan laporan Data CheckOut dan print data CheckOut

Operator

 

 

 

 

 


7.         

REQ 6.

Laporan Data Tamu

Kapabilitas sistem untuk menampilkan laporan Data Tamu dan print data Tamu

Operator

8.        

REQ 7.

Laporan Data Petugas

Kapabilitas sistem untuk menampilkan laporan Data Petugas dan print data Petugas

Operator

9.        

REQ 8.

Laporan Data Kamar

Kapabilitas sistem untuk menampilkan laporan Data Kamar dan print data Kamar

Operator

10.    

REQ 9.

Kelola Data CheckIn

Kapabilitas sistem untuk melakukan administrasi data  CheckIn yang meliputi  Insert data Tamu

Operator

11.     

REQ 10.

Kelola Data CheckIn

Kapabilitas sistem untuk melakukan administrasi data yang meliputi  search dan Insert data Tamu

Operator

12.    

REQ 11.

Kelola Data EditIn

Kapabilitas sistem untuk melakukan administrasi data yang meliputi  search Update dan Delete data Tamu

Operator

 


 

 

 


3.5 Pemodelan Data

     Dalam Pengembangan aplikasi diperlukan pemodelan terhadap data yang ada dalam Aplikasi Hotel. Tujuan Pemodelan ini sendiri menunjukkan bagaimana hubungan antara komponen yang ada dalam aplikasi

3.5.1 Class Diagram

 clip_image008

 

                        Gambar 3.3 - Class Diagram Aplikasi Hotel De’qur

 

 


3.5.2  Use Case Diagram

     Use case diagram menggambarkan fungsionalitas sistem, yang ditekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”sistem bekerja. Berikut adalah use case diagram sistem informasi Hotel De’qur :

clip_image010

          Gambar 3.4 - Pemodelan Sistem Hotel

Pada pemodelan Use Case Diagram diatas seorang tamu ingin melakukan check-in kamar dan mengajukannya ke bagian resepsionis. Lalu Resepsionis login ke Aplikasi Hotel De’qur untuk meng-input data tamu dan check-in kemudian mengedit data kamar. Setelah pembayaran uang muka telah disimpan maka resepsionis bisa langsung memberikan kunci kamar sesuai dengan yang telah di masukkan sebelumnya. Disini, Resepsionis login dimana ia bertindak langsung sebagai Administrator maka ia memiliki full control dalam pengaksesan aplikasi. Ketika tamu melakukan check-out kamar, maka resepsionis akan membuka form check-out kemudian memilih kamar yang akan check-out maka id_check-in akan didapat secara otomatis untuk melakukan searching data tamu selanjutnya. Apabila data tamu didapat, tamu diwajibkan untuk melunasi sisa bayar kamar. Resepsionis mengisi data pembayaran kemudian save. Data check-in, check-out tamu telah tersimpan.

 

 

 


3.5.3 Sequence Diagram

 clip_image012

                        Gambar 3.5 - Sequence Diagram saat Administrator login

 

3.5.4  Activity Diagram

 clip_image014

                               Gambar 3.6 - Activity Diagram saat user login

 

 


3.5.5  Deployment  Diagram

 clip_image016

 

                                     Gambar 3.7 - Deployment Diagram Aplikasi Hotel

3.5.6  Database Diagram

      Aplikasi Hotel De’qur Bandung memiliki satu database yaitu hotel.mdf dengan limas tabel yaitu sebagai berikut:

1.  Petugas : petugas.dbo

2.  Tamu : tamu.dbo

3.  Kamar : kamar.dbo

4.  Check-in : checkIn.dbo

5.  Check-out : checkOut.dbo

 

 

 


3.6   Entity Relationship Diagram

 
   

 

 clip_image018

 

                                Gambar 3.8 – Entity Relationship Diagram

 

 

 



BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

 

4.1   Perancangan Prosedur

 

Perancangan prosedur merupakan uraian yang menjelasakan prosedur pekerjaan yang baru dengan menyertakan komputer sebagai alat bantu. Prosedur kerja baru yang akan dapat diuraikan sebagai berikut :

1.       Seorang resepsionis hotel menginputkan data petugas hotel yang mana nantinya akan menjadi admin ataupun operator pada aplikasi tersebut.

2.      Admin dapat melengkapi data yang dibutuhkan dalam aplikasi ini seperti data kamar, data petugas, dan data tamu

3.      Admin dapat memprosses data Check-In, Check-Out dan juga edit in.

4.      Admin dapat melihat laporan dari semua data yang telah diproses seperti laporan data Check-In, Check-Out dan juga data kamar.

4.2  Sequence Diagram

4.2.1Sequence Login

 
   
 

 clip_image002[9]

 

                                           Gambar 4.1 Sequence Login

 

 

 


4.2.2              Sequence Kelola Data Petugas

 
   
 

 clip_image004[6]

 

Gambar 4.2 Sequence Kelola Data Petugas

4.2.3              Sequence Kelola Data Kamar

 
   

 clip_image006[4]

 

Gambar 4.3 Sequence Kelola Data Kamar

 

 


4.2.4              Sequence Kelola Data Tamu

   
 

clip_image008[4]

 

Gambar 4.4 Sequence Kelola Data Tamu

 

4.2.5              Sequence Kelola Data Check-In

 
  clip_image010[4]
 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.5 Sequence Kelola Data Check-In

 

 


4.2.6              Sequence Kelola Data Check-Out

   
 

 

 clip_image012[4]

                                         Gambar 4.6 Sequence Kelola Data Check-Out

4.2.7               Sequence Kelola Data Edit In

 
   
 

 clip_image014[4]

                                             Gambar 4.7 Sequence Kelola Data Edit In

 

 

 


4.2.8              Sequence Laporan Data Check-In

 
   

 clip_image016[4]

 

                                              Gambar 4.8 Sequence Laporan Data Check-In

4.2.9              Sequence Laporan Data Check-Out

 
   

 clip_image018[6]

 

Gambar 4.9 Sequence Laporan Data Check-Out

Tags : Contoh Format Tugas Akhir Skripsi, Aplikasi Hotel

0 comments:

Post a Comment