Bom waktu pengangguran ? Fakta atau Mitos ?

Beberapa waktu pengen ngerekrut beberapa orang, tapi kelihatannya saya sedikit kesusahan mencarikan calon tenanga IT dari aceh, mungkin saya kurang memiliki relasi dengan akademisi atau teman disana, tapi sebenarnya disini sangat dibutuhkan tenaga2 teknisi IT. kita bisa saja bekerja pemula sebagai teknisi dijakarta sampai suatu saat nanti bisa pulang ke kampung halaman -membangun kampung halaman dengan pengalaman yang sudah didapat disini, jika ada rekan potensian, mahir/minat dibidang IT kabari saja dikolom komentar dibawah atau email. kejelasan seperti apa nanti juga via email atau ditunggu saja postingan berikutnya. btw saya masih susah mencari forum pengangguran di aceh. mungkin ini salah satu penyebab nya.:d

Senin, 23 Maret 2015 15:36

PEREMPUAN muda itu tampak serius membolak-balik halaman surat kabar. Sesekali matanya awas menatap halaman berisikan iklan lowongan kerja. Beberapa iklan memang menawarkan kesempatan kerja bagi lulusan SMU namun tak sedikit pula untuk lulusan sarjana dan diploma.

Bagi perempuan bernama Fitri Haryanti tersebut, tak satu pun iklan yang dicarinya mengena di hati. “Sejak awal saya ingin setelah tamat kuliah bisa langsung dapat kerja. Tapi kenyataannya sekarang memang sulit,” kata gadis berusia 22 tahun ini.

Pada November 2014 Fitri resmi menyandang gelar sarjana bidang pendidikan. Empat tahun menghabiskan waktu di bangku kuliah ternyata tidak membuat nasibnya berubah. Kini ia harus kembali berjuang keras melawan garis takdir. Dengan semangat pantang menyerah, Fitri terus mencoba peruntungan. Mulai dari bertanya kepada teman, sampai mengulik surat kabar bekas ia lakoni hanya sekadar mencari informasi lowongan kerja.

Mimpi menjadi seorang PNS semakin suram setelah pemerintah memberlakukan moratorium penerimaan CPNS tahun ini. “Saya akan terus berusaha. Mungkin suatu saat nanti nasib bisa berubah,” ujarnya.
Potret Fitri merupakan satu di antara banyak para lulusan sarjana di Aceh yang resah dan galau akibat sulitnya mendapat pekerjaan. Potret kehidupan yang sama kini juga dialami ribuan lulusan perguruan tinggi lainnya di Aceh. Sebagian besar mereka adalah para lulusan baru atau fresh graduate yang tengah mencari kerja di berbagai sektor. Namun ironisnya jumlah lulusan yang ditelurkan perguruan tinggi setiap tahunnya tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada. Kondisi ini membuat banyak lulusan sarjana terjebak menganggur.

Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh merilis pada 2014 jumlah pencari kerja di Aceh yang terdaftar mencapai 147.006 orang. Di antaranya berasal dari kalangan sarjana S1,S2 dan S3 sebanyak 12.460 orang. Selebihnya, tamatan SD, SLTP, SLTA dan sarjana muda. Di sisi lain sempitnya lapangan kerja semakin membuat para pencari kerja harus bersaing ketat di tengah membludaknya jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja di Aceh yang diukur dari usia 15 tahun ke atas mencapai 2.123.000 jiwa.
Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Aceh Devi Indriastuti mengatakan, dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan Dana Alokasi Umum (DAU) pengangguran di Aceh per Agustus 2014 mencapai 191.489 orang

sumber berita : serambi.

2 comments:

  1. Replies
    1. yoi ttp semangat cari anak buah:),, kira2 balasan di blog ini masuk alert email uwak gak yya ? mohon konfirmasinya.. hehe

      Delete