Andrea Pirlo Di Piala Dunia 2006

Roma Sosok pendiam yang menjdi jantung lini tengah Italia. Setelah Francesco Totti menyatakan pensiun dari tim nasional, kini peran Andrea Pirlo makin vital.

Gelandang AC Milan ini adalah kunci utama permainan Azzurri. Dijuluki sebagai metronome karena yang menentukan timing dan kecepatan tim. Ia adalah 'Leonardo da Vinci-nya sepakbola' karena permainannya yang inventif.

"Dia adalah Brasil tulen. Dia memiliki kepribadian dan inventif sebagai seorang playmaker. Ia bersedia mengorbankan diri demi kebaikan tim," puji pelatih Portugal asal Brasil Luiz Felipe Scolari.

Namun, Anda tak bakal bisa mengorek banyak keterangan dari dia tentang peran utamanya di tim Azzuri. Pemain yang melakukan debut di Serie A bersama Brescia saat berusia 16 ini lebih dikenal sebagai sosok pendiam, seorang introvert. Bahkan untuk membuatnya tersenyum saja susahnya minta ampun.

"Tapi begitulah saya. Saya tak tertarik menjadi sosok yang terkenal. Saya lebih suka menghabiskan waktu luang bersama keluarga ketimbang mengomersialkan diri," ungkap Pirlo yang mencetak 15 gol selama 37 kali membelas timnas U-21.

"Saya akan mengerjakan apa yang sekiranya perlu. Dan, saya akan memanfaatkan waktu bebas yang sesungguhnya tak banyak untuk diri saya sendiri," katanya lagi.

Pirlo adalah a prodigy atau pemain muda bertalenta dan bermasa depan cerah. Ia diprediksi bakal melejit saat direkrut Internazionale Milan pada 1998. Kenyataannya, Pirlo justru tenggelam. Bakatnya nyaris terkubur sebelum 'diselamatkan' tetangga dekat, AC Milan pada 2001.

Oleh pelatih Milan Carlo Ancelotti, ia tak lagi diposisikan sebagai playmaker murni tapi di depan pemain belakang. Di situ, Pirlo berperan 'mengarahkan' permainan tim. Peran barunya mengantarkan Pirlo ke puncak.

Keistimewaan lain? Ia adalah spesialis free kick yang melahirkan banyak gol dari bola mati. Tak hanya itu. Bola free kick-nya selalu meluncur indah.

Bila Pirlo bersiap berlatih tendangan bebas, pemain lain akan berhenti sejenak hanya untuk merubungnya. Ada yang tak ingin melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Pirlo saat mengambil free kick.

Yang lain seperti Antonio Di Natale, Vincenzo Iaquinta dan Fabio Quagliarella belajar bagaimana ia melakukannya. Di Milan, Clarence Seedorf dan Kaka yang menjadi 'murid' Pirlo.

"Saya selalu berusaha mengajarkannya pada mereka. Seedorf dan juga Kaka berusaha menirunya. Tapi menurut Kaka tak mudah mengikuti gaya saya," kata Pirlo yang juga mempelajari gaya free kick Juninho, gelandang Lyon.

"Ia menggunakan bagian lebih dalam di kakinya. Saya berusaha mengembangkan gaya saya sendiri," tambahnya.

Fakta Andrea Pirlo di Piala Dunia 2006
1. Tandukan Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi lebih gampang diingat pada final Italia vs Prancis. Sedikit yang tahu bahwa Andrea Pirlo terpilih sebagai Man of the Match.
2. Pada final itu, sepak pojok Pirlo yang sempurna diselesaikan dengan baik oleh Materazzi sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
3. Saat adu penalti, Pirlo menjadi penendang pertama dan berhasil menuntaskannya.
4. Pirlo tiga kali terpilih sebagai Man of the Match dari tujuh pertandingan Italia.
5. Gol pertama Italia dicetak Pirlo saat menghadapi Ghana.
6. Di semifinal melawan Jerman, assist-nya pada perpanjangan waktu berhasil diselesaikan oleh Fabio Grosso. Gol itu mengantarkan Italia ke final. Asisst Pirlo disebut-sebut sebagai umpan terbaik di Piala Dunia 2006.

sumber : inilah.com

alt Tags : andrea pirlo piala dunia 2006

0 comments:

Post a Comment